Event olahraga slash entertainment yang diselenggarakan oleh Vindes, Tiba-Tiba Tenis, berhasil menggaet banyak perhatian. Topik ini bertahan cukup lama di daftar trending Twitter. Berbagai sisi dibicarakan, yang paling ramai adalah komentar nyeleneh dari Soleh Solihun.
Meski bukan pertandingan profesional, siaran langsung Tiba-Tiba Tenis via YouTube dilihat oleh kurang lebih tujuh ratus ribu penonton. Popularitasnya didongkrak oleh nama-nama besar selebriti tanah air seperti Gading Marten dan Enzy Stroria. Sedang keabsahannya sebagai acara olahraga diperkuat dengan kehadiran Yayuk Basuki, legenda tenis tanah air, yang menjadi komentator bersama Soleh Solihun.
Kesuksesan Tiba-Tiba Tenis tidak bisa diragukan lagi. Tapi sebagai penyelenggara event, apa sih yang bisa kita pelajari dari inisiasi Vindes ini?
Strong Uniqueness di Setiap Sisi
‘Unik’ adalah salah satu kunci besar kesuksesan sebuah event. Seperti yang sudah kita tahu, Tiba-Tiba Tenis memberikan contoh mengenai keunikan ini dari banyak sisi. Konsep awalnya saja sudah unik, acara olahraga namun tidak untuk para atlet. Pemainnya justru dari kalangan artis.
Pertandingan tenis antarselebriti nyatanya berhasil mendatangkan 3.300 penonton di tribun. Padahal, harga tiketnya tidak bisa dibilang murah. Untuk menyaksikan Tiba-Tiba Tenis secara langsung, penonton harus membayar sebesar Rp199.000 untuk tribun atas, dan Rp249.000 untuk tribun bawah.
Selain para pemain, komentatornya pun cukup unik. Soleh Solihun barangkali tidak memiliki kualifikasi sebagai komentator olahraga. Figur dengan persona public enemy tersebut bahkan tidak tahu menahu mengenai tenis. Tetapi komentator awam dalam suatu acara olahraga justru menjadi keunikan tersendiri.
Di beberapa kesempatan, Soleh Solihun melontarkan pertanyaan kepada Yayuk Basuki tentang aturan-aturan dasar olahraga tenis. Pertanyaan awam yang di satu sisi membantu penonton, namun di sisi lain juga membuat kesal. Pasalnya, Soleh Solihun tampak tidak kunjung paham.
Di kesempatan lain, Soleh juga memberikan komentar nyeleneh namun ikonik terhadap selebriti yang sedang bertanding. Misalnya, penutup dari Soleh berbunyi, “Selamat kepada Desta yang kalah dua kali di acaranya sendiri.” Komentar-komentar ini lah yang membuat Tiba-Tiba Tenis kian ramai dibicarakan.
Komedik Namun Serius
Tiba-Tiba Tenis penuh dengan nuansa komedik. Tidak bertumpu di komentar Soleh Solihun saja, Desta yang menjadi host pun tampil lucu dengan celana pendek bermotif macan. Ditarik mundur lebih jauh, kelucuan itu pun sudah muncul sejak trailer.
Meski terkesan lucu-lucuan, acara ini digarap dengan sangat serius. Profesionalitas penyelenggara dapat dilihat dari streaming via YouTube yang memiliki mutu baik. Siaran langsung Tiba-Tiba Tenis ditonton oleh 700 ribu penonton. Rekamannya pun ditonton 7 juta penonton dan masih terus bertambah.
Ini menunjukkan bahwa untuk mendatangkan penonton ke suatu event, profesionalitas penyelenggara dan kualitas acara tidak bisa ditawar-tawar. Event yang digarap dengan serius, berapapun harganya, akan mampu mendatangkan penonton. Sebaliknya, event gratis dengan penyelenggaraan yang kurang baik akan tetap sepi pengunjung.
Itu dia pelajaran yang bisa diambil dari Tiba-Tiba Tenis untuk Teman Idegajah yang juga anak event. Bicara soal penyelenggara profesional, Idegajah bisa bantu kamu selenggarakan event bermutu, loh! Hubungi kami di sini yuk!
Sumber:
https://www.instagram.com/p/ClD1HVQrQGH/?utm_source=ig_web_copy_link