Oleh Fatimah Vitri Imania
Di tengah gempuran iklan, Teman Idegajah harus punya cara unik untuk mengenalkan brand ke konsumen. Strategi marketing biasa aja mungkin nggak cukup impresif untuk merebut perhatian pasar.
Trik marketing yang cukup ampuh adalah storytelling. Teknik ini menggunakan cara bercerita untuk mengomunikasikan produk, brand, atau campaign. Ada banyak sekali jenis storytelling yang bisa Teman Idegajah gunakan. Salah satunya adalah six word story.
Sesuai namanya, cara yang satu ini membatasi cerita ke dalam enam kata saja. Tantangan terbesarnya adalah untuk memadatkan keseluruhan cerita yang ingin disampaikan dalam space yang sangat terbatas.
Contoh six word story paling terkenal adalah buatan Ernest Hemingway: For Sale: Baby Shoes. Never Worn. Uniknya, cerita ini dibuat untuk memenangkan taruhan sebesar sepuluh dolar, loh!
Tapi, bagaimana cara menggunakan six word story dalam marketing? Simak ulasan berikut ini yuk, supaya Teman Idegajah bisa tahu selengkapnya!
Six Word Story untuk Meningkatkan Brand Awareness
Teknik ini memang bisa digunakan untuk strategi penjualan produk. Tapi, membuat cerita dalam enam kata lebih efektif sebagai media meningkatkan brand awareness di mata konsumen. Sederhananya, teknik bercerita superpendek ini dapat dimanfaatkan untuk mengenalkan brand ke konsumen.
Formatnya yang sangat pendek membuat cerita brand Teman Idegajah lebih mudah diingat konsumen. Misalnya, cerita yang pernah dibuat oleh Pepsi di akun twitter mereka:
Six word story dari Pepsi menceritakan situasi saat mereka kehabisan stok, dan menawarkan Coke yang sebenarnya merujuk pada produk kompetitor: Coca Cola. Tambahan tagar #SixWordHorror pun menekankan maksud cerita. Mengampanyekan ke konsumen bahwa Pepsi lebih baik daripada Cola.
Bandingkan dengan jika misalnya Pepsi menyampaikan pesan yang sama dalam kalimat panjang. Atau, dengan perbandingan langsung tanpa menggunakan teknik storytelling. Format cerita dalam enam kata akan jauh lebih menarik, bukan?
Pahami Brandmu Luar dan Dalam
Agar bisa menceritakan banyak hal dalam format yang sangat pendek, Teman Idegajah harus memahami brand secara keseluruhan. Hal yang kira-kira harus diketahui adalah: Kenapa konsumen harus memilih ini? Apa keunikannya? Apa fungsinya? Apa keunggulan produk ini dibandingkan dengan kompetitor? dan seterusnya.
Semakin baik pemahaman akan suatu brand, akan semakin mudah meringkas ceritanya. Jangankan enam, tiga pun bisa!
Konsumen Adalah Orang yang Cerdas
Ketika membuat six word story untuk marketing, advertiser harus berpikir bahwa konsumen adalah orang yang cerdas. Teman Idegajah harus percaya bahwa konsumen dapat menangkap maksud tersirat yang ada di balik enam kata itu.
Contohnya, six word story yang pernah digunakan oleh Kindred Creative Studio untuk aktivitas marketing mereka: Helping people decorate without the frustration. Dalam satu-dua kali baca, konsumen tentu sudah bisa memahami apa yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut, bukan?
Itu dia ulasan tentang six word story yang bisa digunakan dalam aktivitas marketing. Dengan teknik ini, Teman Idegajah dapat mempromosikan brand dengan lebih efektif. Jika bisa disampaikan dengan enam kata, kenapa harus menggunakan paragraf panjang yang belum tentu akan dibaca?
Siap menulis promosi brand dalam enam kata? Kalau belum, coba konsultasikan dengan Idegajah aja!
Sumber:
We don’t have Pepsi, Coke OK? #SixWordHorror
— Pepsi (@pepsi) June 17, 2019
https://www.linkedin.com/pulse/your-business-story-6-words-lisa-goller/